Eksistensi Siri' mulai tergilas oleh Zaman di tanah Daeng
Tanah Makassar atau Bugis Makassar lebih dikenal dengan daerah tegas dan pemberani begitu pula dengan masya rakat nya, Sultan Hasanuddin misalnya pahlawan dari timur yang lebih dikenal ayam jantan dari timur sangat disegani diberbagai belahan bangsa Indonesia, Karena kata siri' sangat dijunjung tinggi. Namun, melihat kondisi saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat ditanah daeng kata siri semakin tergilas oleh zaman dimana budaya Siri' biasanya dipakai sebagai sistem pertahanan harga diri dalam sistem sosio-kultural.
Fenomena ini tak lain rekonstruksi zaman yang terus meraba para pemuda. perkembangan ini juga merusak moral masyarakat dalam berbangsa dan bernegara khususnya di Sulawesi Selatan. melihat kondisi masyarakat saat ini, mereka tidak lagi saling menghargai apalagi saat musim politik seperti sekarang, banyak saling bermusuhan bahkan siana (Saudara) jadi musuh karena perbedaan ideologis.
Lebih lanjut Perempuan yang semestinya harus menutup aurat malah dipamerkan baik di media maupun di kehidupan sehari-hari, Fenomena ini muncul karena rasa siri (malu) mulai pudar atau hilang dalam diri, padahal saat saya duduk di bangku SD kala itu hingga saya dilepaskan dari keluarga untuk menempuh pendidikan mereka pesan "paentengi siri NU" di manapun kamu berada, mungkin bukan hanya saya diberikan pesan seperti ini tapi teman-teman dari suku yang sama pasti dibekali siraman rohani ini. Kondisi saat ini sulit ditebak, dunia apa maunya ?, mungkin daerah terpencil budaya masih kokoh ditegakkan karena kultur belum dirasuki roh jahat dari teknologi.
Coba kita bayangkan jika sejak dini para generasi muda telah melupakan identitas mereka, budaya-budaya mereka, maka ibarat sebiji kacang yang lupa kulitnya, kulit yang telah lama menjaganya dari debu-debu yang dapat mengotorinya. Dan kulit tersebut ialah budaya kita, yang telah menjauhkan kita dari pengaruh-pengaruh luar seperti budaya Barat yang tak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Olehnya itu, pemuda masa kini adalah penentu baik atau buruknya bangsa Indonesia 20-30 tahun mendatang kalau siri tidak ditegakkan saya rasa negeri ini akan amburadul khususnya di Sulawesi Selatan.
Mari kita jaga budaya siri ditanah daeng sebab inilah agar kita dihargai dan disegani baik dari luar Sulawesi maupun dari lintas negara. Nah, salah satu budaya Bugis Makassar yang harus dijunjung tinggi dan jika diterapkan akan membawa dampak positif yang besar ialah budaya Siri’ na Pacce. Apakah yang dimaksud dengan Siri’ na Pacce? Siri’ na Pacce adalah sebuah harkat, martabat, dan harga diri serta rasa kasihan yang timbul dari dalam hati masyarakat yang ketika melihat melihat pend orang lain. Oleh karena itu, jika seseorang tidak menanamkan budaya Siri’ na Pacce sebagai jati dirinya maka orang tersebut dapat dikatakan layaknya binatang yang tidak memiliki kehormatan diri dan prikemanusiaan. Selain itu, jika para generasi muda menanamkan budaya Siri’ na Pacce ini maka bukan hanya menimbulkan harkat, martabat, dan harga diri sebagai seorang manusia, akan tetapi juga akan menimbulkan sifat Tawadhu atau rendah hati dan juga jiwa kepemimpinan yang didamba oleh seluruh masyarakat pada diri masing-masing. Mari kita bayangkan jika sejak dini para generasi muda telah melupakan identitas mereka, budaya-budaya mereka, maka ibarat sebiji kacang yang lupa kulitnya, kulit yang telah lama menjaganya dari debu-debu yang dapat mengotorinya. Dan kulit tersebut ialah budaya kita, yang telah menjauhkan kita dari pengaruh-pengaruh luar seperti budaya Barat yang tak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Pada intinya, jika kita menanamkan Budaya Siri' na Pacce pada diri kita masing-masing utamanya para generasi muda, menjadikannya jati diri kita, maka tentu Indonesia tercinta kita ini akan lebih baik di lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Komentar
Posting Komentar